Sunday, January 10, 2010

TITRASI PENETRALAN

asam : zat yang bila dilarutkan dalam air akan terdisosiasi menjadi ion hidrogen yang satu-satunya membentuk ion positif.
basa : zat yang bila dilarutkan dalam ar akan membentuk ion hidroksida yang satu-satunya membentuk ion negatif.
alkalimetri : penetapan kadar basa dengan menggunakan larutan baku asam.
asidimetri : penetapan kadar asam dengan menggunakan larutan baku basa.
garam : hasil reaksi antara senyawa basa dan asam.
netralisasi : penggabungan ion-ion secara kimia.

MACAM-MACAM REAKSI NETRALISASI

Netralisasi asam kuat dengan basa kuat
PH pada titik ekivalen, dimana ekuivalen basa=ekuivalen asam adalah 7, karena tidak ada yang tepat pada PH=7 maka alternatif yang dipilih ada 2, yaitu:
jika asam dititrasi dengan basa, maka indikator yang dipakai adalah PP, karena kelebihan 1 tetes basa akan terjadi loncatan PH ke arah basa.

Netralisasi asam kuat dengan basa lemah
titik ekuivalen berada di asam maka indikator menggunakan metil merah, brom fenol biru.

Netralisasi asam lemah dengan basa kuat
titik ekuivalen berada di basa maka indikator yang dipakai: PP, timol blue, timolftalein

Netralisasi asam lemah dengan basa lemah
tidak terjadi loncatan PH yang besar variasi derajat disosiasi dari asam atau basa tersebut.

petunjuk pemilihan indikator
1. gunakan 3 tetes larutan indikator kecuali dinyatakan lain;
2. asam kuat dititrasi dengan basa kuat menggunakan indikator merah metil, fenolftalein, jingga metil;
3. asam kuat dititrasi basa lemah menggunakan indikator merah metil;
4. basa kuat dititrasi asam lemah menggunakan indikator PP;
5. asam lemah dititrasi basa lemah tidak ada inidikator yang dapat digunakan;
6. lebih mudah mengidentifikasikan warna yang timbul daripada warna yang hilang.

perubahan warna indikator terjadi karena:
1. indikator merupakan senyawa asam/basa organik lemah, sehingga larutan terjadi kesetimbangan pengionan;
2. warna molekul-molekul indikator berbeda dengan ion-ionnya;
3. menentukan keberadaan PH tinggi, PH rendah atau PH sedang tergantung besar-kecilnya Ka/Kb indikator;
4. terjadinya trayek karena terjadinya kesetimbangan pengionan dan kemampuan mata membedakan warna terbatas.


ALKALIMETRI

larutan titer -> Na(OH), KOH, Ba(OH)2
kelemahan penggunaan KOH:
- sukar dipisahkan dari air pengotornya (K2CO3)
- mahal dibandingkan Na(OH)
- akurasi tinggi : Ba(OH)2 (pengotor tidak larut dalam air)

NaOH merupakan basa kuat yang mudah menyerap CO2, sehingga akan mudah dikotori oleh karbonat. maka diatasi dengan :
- penggunaan air bebas CO2 untuk melarutkan basa
- dibuat larutan basa pekat baru diencerkan sesuai konsentrasi
- butiran NaOH dicuci dulu dengan air sebelum dilarutkan
- dibebaskan dengan Ba(OH)2

Menurut FI:
pembuatan NaOH 0,1 N :sejumlah NaOH dilarutkan dalam air bebas CO2 secukupnya hingga tiap 1000 ml larutan mengandung 4,001 g NaOH.

Pembakuan larutan NaOH:
pembakuan larutan NaOH menggunakan larutan biftalat karena lebih stabil, tahan panas (sampai 130 derajat, tidak higroskopis.

penyimpanan NaOH 0,1N:
- wadah tertutup kedap, untuk menghindari pengaruh udara, khususnya CO2;
- larutan basa lebih baik disimpan dalam wadah plastik, bila disimpan dalam gelas maka akan bereaksi dengan gelas karena wadah gelas terbuat dari ion alkali tanah yang akan membuatnya semakin basa;
- bila tidak disimpan lama wadah gelas masih bisa digunakan dan sebaiknya menggunakan tutup wadah dari plastik, karena tutup gelas sering mengakibatkan kesulitan dalam membukanya.

0 Comments:

Post a Comment

Subscribe to Post Comments [Atom]

<< Home